APA YANG SALAH

APA YANG SALAH

       Ku percepat langkah kakiku seiring hujan mulai mengguyur membasahi pakaian ini menuju pintu gerbang keluar universitasku.Matahari begitu nampak memancarkan sinarnya ,mengapa ada hujan di hari yang secerah ini,itu membuatku bertanya-tanya dalam hati.Aku adalah mahasiswi di sebuah Universitas Negeri Semarang,fakultas Ekonomi,sebut saja nama ku Eksanti.Ku lihat jam tanganku menunjukan pukul 15.05 menit,
“belum juga datang”pikirku dalam hati.Aku masih menunggu di halte bus,tepatnya di seberang jalan Universitas ku.Aku tidak sendirian,banyak mahasiswa lainnya juga sedang menunggu di halte ini.Mereka sedang asik bersendau gurau di dekatku,mengisi waktu kosong di karenakan bus belum juga datang.
“Kenapa?”tanya Eni,tiba-tiba mengagetkanku.
“Melamun aja nih kerjaan nya”sahutnya kembali.
“Tidak apa-apa koq”jawab ku dengan nada gugup.
Banyak teman-teman yang menilai bahwa aku cenderung seseorang yang pendiam.lebih suka menjadi pendengar di saat teman-teman yang lain sedang asyik mengobrol dan bersendau gurau.
Hissssttttt.....suara rem bus.
Aku bersama teman yang lainnya mulai memasuki bus.
“Aku pulang...”
Seperti biasa,tak ada satu pun yang menjawab ku ketika aku pulang kerumah.Tiba-tiba ponsel handphone ku berbunyi.
“Iya,hallo..pulang terlambat lagi ya?”kataku dengan nada sedikit kecewa.
“Hari ini ibu dan ayah ada acara di kantor,kamu jangan lupa makan ya,tutt..tutt..tutt”.kata ibu ku singkat.
Karena itu lah,aku berkembang menjadi anak yang pendiam.Hal itu membuatku tidak nyaman ketika berada di lingkungan sekitar.Iri rasanya ketika melihat teman-teman yang lain asyik bersendau gurau,seakan waktu sehari tidaklah cukup untuk mengakhiri kebersamaan mereka.
“Apa yang salah”kataku dengan menatap bayangan ku di cermin.
“Apa karena penampilan ya..”sahut ku kembali,dengan menata pakaian ku dari ujung kaki sampai ujung kepala.
“Ahh..kurasa tidak”
“Tapi,apa yang salah?”
Hal itu lah yang selama ini menjadi teka-teki dalam hidup ku.
Kring..kring...kring...suara bel tanda masuk jam pelajaran di mulai.Hari ini ada ujian presentasi,di mana setiap individu harus menampilkan hasil karyanya di depan semua orang,sontak hal itu membuat ku drop dan berjalan dengan langkah kaki gontai menuju ruangan Universitas.
“Tidak ada mental rasanya,untuk memulai hari ini”pekik ku dalam hati.
“Malu rasanya,ketika harus tampil di depan umum”sahut ku kembali,melanjutkan lamunan ku. 
“Jreeengggg,jangan-jangan kau menolak cinta ku,jangan-jangan kau ragukan cinta ku...”
Mendengar suara itu.Aku menoleh kearah belakang ruangan,ada seorang laki-laki aneh sedang asyik memainkan gitarnya sambil bernyanyi-nyanyi.
“Bagaimana bisa?disaat yang lain sibuk mempersiapkan persentasi mereka,dia malah bersantai-santai seperti itu.”kata ku dalam hati merasa bingung. 
Ujian presentasi telah selesai.Rasa kecewa tidak dapat kusembunyikan dari wajahku.Materi telah ku persiapkan sebaik mungkin,di karena kan perasaan grogi dan keringat dingin yang ku alami,semua berjalan dengan hasil yang mengecewakan.
“Bagaimana bisa?”kata ku sambil menangis.
“Apa yang salah?”ku bertanya pada diri ku sendiri.
“Tidak ada yang salah dengan mu..”
Hal itu membuat ku tercengang ,ketika aku mendengar suara itu.Ku menoleh ke arah suaranya,dan kuperhatikan wajahnya.
“Bukankah kau..?”dengan raut wajah yang masih bertanya-tanya.
“Seorang manusia kan..benar?”kata nya sambil tersenyum.
“Aku mahasiswa baru di Universitas ini,kebetulan juga hari ini aku baru pindah asalku dari Bandung,nama ku Risky..”kataa nya sambil mengulurkan tangan nya kearah ku.
“...????”
Aku masih tidak menjawab nya,merasa terheran-heran dengan sikapnya itu.
“Sebelumnya,apa kau tidak mengenalku?”
“...????’’
“Bukankah kau miss grogi tadi ya?”katanya dengan nada meledek.Hal itu sontak membuatku kaget dan merasa ingin menghajar wajahnya itu.
“Aku hanya bercanda,jangan memasang wajah seperti itu”sahutnya kembali sambil tertawa.
Satu lagi,aku dibuatnya malu dan merasa aneh dengan perilakunya seperti itu.
“Bolehkah ku tahu siapa nama mu..?”
“...???”
“Jadi,butuh waktu berapa lama untuk berkenalan denganmu,supaya orang lain dapat mengetahui nama mu? 1 hari,1 bulan,1 tahun,atau mungkin 1 abad..?” 
“Eksanti..”jawabku singkat,dengan nada jengkel.
“Mulai sekarang,kita adalah teman”katanya,sambil tersenyum bahagia.Aku masih tidak mengerti maksud dari sikapnya terhadapku.
Seiring berjalannya waktu,persahabatan yang ku jalani dengan Risky terasa menyenangkan.Aku semakin merasa dekat dengannya.
Seharian mengerjakan tugas di Universitas membuatku merasa lelah.Ku rebahkan tubuh ku di atas ranjang kamarkuTtiba-tiba suara handphone ku berbunyi,ternyata ada panggilan masuk dari Risky.
“Hari ini ada acara tidak?”
“Kebetulan lagi jadwal kosong”jawabku dengan sedikit nada humor.
“Nanti ku tunggu di taman,sekitar pukul 19.10 menit”
“Harus ya?”
“Iya,ada sesuatu yang ingin ku bicarakan”
“Sepribadi kah pembicaraan itu?”tanyaku dengan nada meledek.
Lantas aku langsung bersiap-siap,dan bergegas menuju ke tempat yang telah di janjikan oleh Risky.
“Kenapa?”
“Tidak..”jawabnya gugup.
“Kau bertingkah aneh hari ini,dan itu membuatku merasa takut”kataku.
“Duduklah”katanya.
Aku masih bingung dengan sikap risky kali ini.Aku masih diam memperhatikannya,terasa ada beban yang mengganjal dari wajahnya.Suasana pembicaraan kali ini dingin,tiba-tiba Risky berkata,
“Ini mungkin akan menjadi perkataanku yang sedikit gila,karena kau adalah sahabatku.Aku juga bingung akan perasaanku ini,tapi...?”tiba-tiba perkataannya berhenti.
“Aku menyukaimu..!!!!”dengan nada gemetar,dia mengungkapkan perasaannya kepadaku. Membuatku merasa sangat terkejut.Kutarik panjang nafasku kemudian aku mulai berfikir dan berkata... 
“Ak..aku”ku katakan dengan perasaan gugup.Belum aku menyelesaikan kalimatku,
“Jangan berkata terlebih dahulu,karena aku ingin kebelakang (toilet umum).Mungkin membutuhkan waktu 10 menit.Jika nanti aku kembali dan kau masih disini,itu berarti kau menerima perasaanku,dan jika kau tidak ada disini aku sudah mengerti jawabanmu apa.
Ketika risky sudah kembali,dia tidak menemukan ku duduk di kursi taman.Hal itu pasti membuatnya merasa kecewa.
”Maafkan aku,aku tidak ingin membuatmu kecewa suatu saat nanti”kataku yang tiba-tiba muncul berdiri di belakang Risky.
“Bagaimana pun juga kau adalah sahabat terbaikku”sahutku kembali,dengan nada bersalah kepadanya.
“jika itu pilihanmu ,aku menerimanya”katanya tersenyum pahit.
Terlihat dari wajahnya,bahwa dia sangatlah kecewa dengan sikapku ini.Peristiwa itu membuat hari ku merasa terganggu,mungkin aku adalah seseorang terjahat yang pernah dia temui,tetapi dalam situasi seperti ini ibarat aku seperti memakan buah simalakama(serba salah).
“Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi, cobalah beberapa saat lagi”
Berkali-kali aku mencoba menghubungi Risky,tetapi tidak ada jawaban darinya.Terlebih lagi sejak 2 hari terakhir ini dia tidak berangkat ke universitas.Aku sangat cemas memikirkan keadaan dia.
“Woyyy..!!”bentak Eni menggagetkan lamunanku.
“Kudengar hari ini Risky akan pindah dan kembali ke kota asalnya”lanjut Eni.
Seperti ada bom yang meledak di pikiranku.Kaget,sedih,kecewa,marah itu perasaan yang aku alami,ketika mendengar ucapan dari Eni.
Kuhubungi coba untuk menghubungi dia sekali lagi..
“Tut..tuttt...tutt...”
“Ayo lah..angkat...angkat telfon ku”kataku cemas dalam hati.
“Hallo..?”
“Secepat itu kah kau akan pergi?!” kataku.
“Tanpa memberi tahu ku terlebih dahulu..?!hah..?”kata ku dengan nada tinggi.
“Aku hanya tidak ingin mengganggumu,terakhir kalinya”
“Bukankah kau selama ini juga selalu menggangguku?!!!”kata ku
“Benarkah...?”katanya dengan nada tenang.
“Tapi semua itu tidaklah penting,kenapa kau pergi?! Apa karena penolakan itu?”
“Bukan,karena memang seharusnya untuk aku pergi..”
“Ap...”
“Apa yang salah denganmu?itukah yang ingin kau tanyakan kepadaku?”
“Jangan membuat dirimu merasa bersalah,aku pergi bukan karenamu”katanya melanjutkan.
“Tapi...kau adalah sahabat terbaikku”
“Aku bukanlah sahabat terbaikmu!!”jawab nya dengan nada tegas.
Apa yang baru Risky katakan membuat air mataku jatuh menetes membasahi pipi ini.Tak kusangka dia setega itu, mengucapkan kalimat tersebut kepadaku.
“Aku adalah salah satunya..masih banyak sahabatmu di luar sana ,yang menunggu uluran tangan hangat dari dirimu.Kau hanya perlu untuk membuka mata”
“Benarkah?”
“Mulai hari ini kau akan menciptakan kenangan yang indah dengan lesung pipi mu itu”katanya sambil menghiburku.
“Apa yang kau maksud..?”kataku bingung
“Selama ini kau hanya perlu untuk tersenyum”
Percakapan ku dengan risky telah selesai,TERIMA KASIH itulah kata terakhirku yang ku ucapkan kepadanya.Dialah sahabat yang selama ini hidup di dalam imajinasiku,sahabat yang selama ini aku impikan,dan aku berterima kasih karena dia telah hadir untuk mengisi kekosonganku.Sahabat yang menerima segala bentuk kekurangan dari sahabatnya,itulah yang ku sebut arti persahabatan.Aku masih merenung di sebuah kursi taman,di mana tempat ini menjadi tempat ketika aku menyakiti hatinya,dan sekaligus menjadi tempat untuk yang terakhir kali aku bertemu dengan Risky.Jika di dunia ini ada seseorang menangis darah untuk membuat sahabatnya kembali lagi disisinya,maka aku akan melakukannya apabila persediaaan air mataku telah habis.Tiba-tiba dering handphone ku berbunyi,ada sebuah pesan yang bertuliskan...
Aku meninggalkanmu sebuah surat dan buku inspirasi untukmu,sebagai tanda perpisahanku.
Tentunya,aku tidak sejahat yang kau pikirkan bukan? karenakan keberangkatan ku yang terlalu mendadak,aku tidak sempat untuk memberi tahumu.Ku gantungkan surat dan buku itu di sebuah ranting pohon besar yang rindang di taman,jangan khawatir karena aku tidak mungkin meletakkannya di ranting tertinggi pohon tersebut.Aku tahu ,kalau kamu tidak bisa memanjat pohon untuk menggambilnya.Tetap semangat dan jalani hidupmu penuh dengan senyuman.
Tak terasa air mataku semakin deras mengguyur pipi ini,ketika ku membaca pesan darinya.
Aku akan menunggumu kembali.
TAMAT

Created by My Friend (Yana Nafi)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "APA YANG SALAH"

Post a Comment