PROFIL Ravi Murdianto
Ravi yang merupakan jebolan dari sekolah sepak bola (SSB) Tugu Muda Semarang. Sosok yang satu ini memiliki insting dan pergerakan yang apik di bawah mistar gawang. Tak pelak, pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri selalu mempercayakannya sebagai kiper utama. Tempat utama tidak hanya kali ini didapat. Putra pasangan Heri Supriyanto-Murminah ini juga dipercaya sebagai pilihan utama untuk Timnas U-17 dan U-18.
foto twiiternya |
Ravi yang merupakan jebolan dari sekolah sepak bola (SSB) Tugu Muda Semarang. Sosok yang satu ini memiliki insting dan pergerakan yang apik di bawah mistar gawang. Tak pelak, pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri selalu mempercayakannya sebagai kiper utama. Tempat utama tidak hanya kali ini didapat. Putra pasangan Heri Supriyanto-Murminah ini juga dipercaya sebagai pilihan utama untuk Timnas U-17 dan U-18.
Di bawah bendera Timnas U-17, dia mengantarkan Indonesia menjuarai turnamen pelajar di Hongkong. Sedangkan untuk Timnas U-18 peringkat lima turnamen pelajar di Iran. Sebelum tampil di Piala AFF, dia juga membela timnas yang mengikuti turnamen di Hongkong awal tahun ini. Hasilnya, gelar juara kembali diraihnya. Karena itu, meski masih muda, pemain yang satu ini dianggap telah memiliki jam terbang tinggi layaknya pemain senior.
Namun, pretasi-prestasi tersebut tidak didapatkannya begitu saja. Sejak kecil, pemuda kelahiran Grobogan, 8 Januari 1995 ini sudah mulai berlatih sepak bola. SSB pertamanya adalah Putra Bersemi Grobogan. Kemudian lama mengasah kemampuan di SSB Tugu Muda Semarang.
Potensinya yang mencolok mengantarkannya masuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jateng atau sering disebut diklat Salatiga. Dua tahun berselang, Ravi ditarik untuk berlatih di Diklat Ragunan. Sebelum membela timnas, selama dua pekan, berkostum Perserang Serang yang berlaga di Divisi I Nasional.
Saat masih meniti ilmu di SSB Tugu Muda, ada pengalaman tak terlupakan. Di suatu senja, pulang dari berlatih di Lapangan Sidodadi, dia harus berjalan dari Penggaron hingga Tegowanu Grobogan. Lulusan SMA Ragunan itu berjalan sendirian pulang ke rumah yang jaraknya puluhan kilometer.
Lantaran tak kunjung sampai ke rumah, kedua orang tuanya panik. Datang ke Lapangan Sidodadi, bertanya kepada para pelatih yang ada, tetapi tak seorang pun tahu. Raut kegelisahan orangtua sirna setelah Ravi, putra kesayangan mengetuk pintu rumah di Jalan Tegowanu Kulon RT 10 RW 1 Grobogan.
''Saat itu sudah kemalaman. Tidak ada bus yang melintas lagi. Karena tidak punya <I>handphone<P>, saya tidak dapat menghubungi keluarga di rumah. Karena khawatir tidak dapat pulang, saya memilih jalan kaki,'' papar pemain bertinggi 183 sentimeter dan berat 82 kilogram ini.
Kini, perjuangannya bermandi keringat berlatih berbuah hasil. Dia selalu menjadi andalan Timnas Garuda Muda. Dia berhasil mengantarkan Indonesia meraih gelar juara Piala Asia AFF 2013. Di final, Minggu malam, melawan vietnam. dengan adu penalty 7-6 untuk Indonesia,
Semangat untuk anak Grobogan !!
Semangat untuk anak Grobogan !!
sumber : Suara Merdeka
0 Response to "Profil Ravi Murdianto"
Post a Comment