Pilkada langsung & tidak langsung hanya soal cara,mencari pemimpin yang bermutu adalah tujuannya.
Buat apa bertengkar soal tata-laksana,jika sistem kepartaian justru pokok masalahnya.
Pilkada langsung atau perwakilan apakah bermakna, jika kepercayaan publik terhadap partai & parlemen nyaris sirna.
Partai seharusnya elemen penting demokrasi,kini dicibir sinis & seolah kalah legitimasi.
Partai memang ramai dan gaduh beraksi, tapi sebenarnya miskin partisipasi.
Partai hanya aktif menjelang waktu pemilu tiba, warga diajak terlibat hanya 5 tahun sekali saja.
Alih-alih mewujudkan partisipasi, partai dikendalikan oleh segelitir orang menjadi rumah oligarki.
Bagaimana mencari pemimpin dengan hemat & bebas korupsi , di tengah kondisi kepartaian berbiaya mahal tapi miskin legitimasi.
Sebelum kita bicara urusan tata-cara yang rumit, mari kita koreksi lebih dulu sistem kepartaian kita yang sakit.
0 Response to "Demokrasi Galau"
Post a Comment