Mungkin engkau sering bertanya-tanya dalam hati atau mungkin menerka-nerka mengenai perasaanku kepada dirimu untuk saat ini.
Inilah jawaban atas pertanyaanmu itu...
Kekasihku yang aku cintai karena Allah,
Andaikan engkau tau seandainya memandang mu tidaklah dosa maka aku akan terus memandang mu.
Andaikan rindu ini adalah halal maka aku akan menghubungimu hingga berjam-jam dan meminta mu untuk datang menemuiku.
Tetapi ketika kau memegang tanganku dalam hati ku
bercampur baur antara bahagia dan takut akan dosa. Andaikan aku bukan
orang yang paham akan hukum Allah maka akulah orang yang ingin selalu
engkau sentuh dan engkau peluk. Tapi aku sudah tau hukumnya:
“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: Muslim]
Apakah engkau tahu setiap hari, setiap menit aku ingat padamu dan berharap engkau menghubungiku.
Tapi yang aku bisa hanya menatap wajahmu dari sebuah foto yang terpajang dalam jejaring sosial.
Mungkin engkau menganggapku kolot, tapi aku mengetahui satu hal :
”Melepaskan pandangan kepada yang haram akan mengakibatkan kecemasan, kesedihan dan luka di hati.
Orang yang bahagia adalah orang yang dapat menundukkan pandangannya dan takut kepada Tuhannya”
Mungkin engkau merasa aku bukanlah orang yang romantis, aku tidak perhatian dan kau tidak pernah aku pedulikan.
Mungkin untuk saat ini aku memanglah begitu karena aku takut akan hukum
Allah, bukan hanya aku yang akan Allah beri balasan tetapi kita berdua
dan kedua orang tua kita yang membiarkan kita.
Beberapa hari ini, aku tak kirim sms kepadamu,dan ketika kau smsku
terlebih dahulu aku selalu membalasnya dengan waktu yang agak lama lalu aku minta maaf karna telat membalasnya seolah-olah aku tak sengaja.
Aku berusaha agar kau tidak menghubungiku sehingga engkau bosan dan dapat meninggalkan aku cepat.
Tapi apakah engkau tahu di dalam hati kecilku..engkaulah orang pertama
yang paling ingin aku beritahu tentang semua kegiatan yang
kulakukan. Tapi rasa maluku selalu mengurungkan niatku tuk menyapamu
terlebih dahulu.
Seringku perhatikan kau juga begitu,terlalu lama membalas pesan
singkatku dan tak pernah menghubungiku lagi. Aku selalu bertanya-tanya
dalam hatiku "Adakah aku dihatimu.?"
Hari jumat aku sakit demam dan flu,dan mag ku kambuh. Tauukah kamu aku ingin sekali engkau datang dan menghawatirkan aku.
Malam itu engkau tak mengirimiku satu pesan.
Taukah kau, bahwa saat itu aku ingin sekali mendengar suaramu atau
jika harapanku berlebihan, kau bisa menggantinya dengan sebuah pesan
singkat saja. Berkali-kali aku mencoba memberanikan diri mengirimimu pesan. Ketika aku
mengetik sebuah kata kemudian aku menghapusnya dan terjadi
berulang-ulang.
Apakah engkau tau mengapa aku seperti itu?
Karena dua buah kata yaitu tidaklah halal. Ya karena hubungan kita tidak
halal jadi aku takut Allah akan marah. Pacaran itu tidak halal, tapi
bagaimana dengan kondisi kita yang berjauhan? Kita tak akan bersentuhan
bukan, pertanyaan itu sering terlintas dipikiranku namun segera
kutepis. Bukankah aku tak mengetahui isi hatimu..
Inilah jawaban atas tanyamu………
Engkau datang memberikan aku kebahagiaan dan sekaligus memberikan aku sebuah kecemasan. Oleh karena itu aku menuliskan surat ini untuk mu kekasihku.. Dan inilah yang ku rasakan……
Untuk kekasihku mungkin aku tidak tau seberapa besar cintamu kepadaku dan apakah aku lah seorang yang berada di hatimu. Tetapi aku sangat tauu bahwa aku cinta padamu, aku rindu padamu, dan untuk saat ini engkaulah seorang yang berada di hatiku.
Aku berterima kasih kepada Allah telah mempertemukan kita berdua. Dan
aku berterima kasih kepadamu sudah menjadi bagian yang menempati ruang
kosong di hatiku.Semoga Allah merahmati kita berdua.
Dan apabila kau tidak bisa bersabar untuk menungguku, mungkin itulah
jalan terbaik yang diberikan oleh Allah sehingga kita berdua akan
menemukan pasangan yang terbaik untuk kita.
Semoga Allah mengganti kecemasan dan kekecewaan ini dengan sesuatu yang
dapat menenangkan di kemudian hari. Aamiin ya Rabbal'alamin..
#Penulis baru belajar dan mencoba-coba menulis artikel tentang cinta yang berbau religius :) Semoga bermanfaat dan yang membaca senang :)
0 Response to "The Letter"
Post a Comment