Aku Tak Banyak Pinta


Ya Allah.. Selamat pagi, selamat siang atau selamat malam. Aku tak tau di surga sedang musim apa, penghujan atau kemaraukah? Atau mungkin sedang turun salju? Pasti indah.. Kalau boleh aku berbincang sedikit, aku belum pernah melihat salju. Mungkin kalau aku sudah cukup dewasa dan mampu menghasilkan uang sendiri, aku akan bisa menyaksikan salju tentunya aku akan membawa keluargaku juga untuk menyaksikannya.

Aku tahu Engkau selalu mendengar apa yang aku ucapkan di dalam hatiku. Aku tak pernah curiga, soal Engkau mendengar doaku atau tidak, karna Engkau selalu mendengar doa-doa dari seluruh umatMu. Aku yakin ada kegembiraan setelah datang kepedihan atas kejadian yang terjadi di dunia dan membuatku begitu letih.

Masih tentang hal yang sama, ya Allah. Aku belum mau ganti topik. Masih tentang dia. Seorang pria yang sering aku ceritakan kepadaMu melalui perbincangan yang panjang saat aku menunaikan kewajiban sholat 5 waktu dan sholat sunnah .

Aku tau ya Allah, perpisahan yang telah Engkau rencanakan ini adalah hal yang terbaik untuk diriku dan dirinya. Aku tau Engkau telah persiapkan seorang yang lebih baik untuk ku, namun bukan berarti aku harus berhenti bercerita tentang dia bukan?

Nah, kalau ini aku sudah tau, dia sudah menemukan orang lain untuk di kagumi dan mungkin di cintai, yang serasa pantas untuk bersamanya. Atas alasan apa pun, aku turut berbahagia mendengar tentang itu, karena ia tak perlu merayakan kesedihannya seperti yang aku lakukan belakangan ini. Seiring mendapatkan penggantiku, aku tak ingin ia merasa galau atau kehilangan . Sungguh..aku tak pernah ingin dia merasakan sakit seperti yang hamba rasakan, Ya Rabb. Aku tak pernah tega melihat orang yang ku cintai terluka seperti luka yang belum juga kering  di hatiku. Aku hanya ingin kebahagiaannya terjamin olehMu, dengan atau tanpa diriku.

Tolong kali ini jangan tertawa, Ya Rabb. Tentu saja aku menangis, mengapa semua terjadi begitu cepat, mengapa dia telah menemukan penggantiku begitu cepat??? Aku memang tak habis pikir. Padahal aku baru menikmati kebahagiaan yang terasa sempurna saat bersamanya, rasa cinta yang semakin dalam untuk dirinya. Aku tidak tau bagaimana kabarnya, bagaimana cerita dia saat aku tak ada di sisinya, dulu aku tak pernah ketinggalan cerita tentang dia. Tapi sekarang?? What he did with me and all about me?? Ok, aku tidak terlalu mengurusi hal itu. Aku yakin dia bahagia karna begitu cepat melupakanku dan mendapat penggantiku .

Aku percaya dia sedang dalam titik tergila-gila pada penggantiku, dan tak lagi membutuhkanku dalam helaan nafasnya. Permintaan sama seperti yang kemarin, Ya Allah, jagalah kebahagiaanya untukku. Bahagiakan dia untukku. Senyumnya adalah segala yang aku harapkan. Bahkan, aku rela menangis untuknya agar ada lengkungan senyuman di bibirnya.

Pernah terpikir aku ingin amnesia dan melupakan segala sakit yang ku rasa. Agar aku tak merasa kehilangan dan menangis karna perpisahan. Rasanya hidup tak terlalu rumit jika seseorang bisa melupakan rasa sakitnya dan hanya mengingat rasa gembira. Namun, aku tau hidup tak seperti itu. Harus ada rasa sakit agar kita tau rasa bahagia.

Aku memang tak perlu meratap, karna dia sudah bahagia dengan hidupnya yang sekarang. Ia pasti telah menemukan dunia baru yang indah serta menyenangkan. Aku turut berbahagia jika hal itu benar, kembali ke bagian awal Ya Allah, aku tak ingin ia merasakan sakitnya perpisahan, seperti yang aku rasakan.

Akhir percakapan, aku tidak minta dia putus dengan kekasihnya atau tidak menemukan penggantiku, aku hanya minta dia sembuh dari sakit yang di deritanya saat mengalami kecelakaan, saat aku melihat dia kesakitan, sungguh airmataku ingin menetes tapi aku bukan siapa-siapa lagi sehingga aku tak bisa merawatnya, membelai rambutnya, atau menggenggam tangannya aku hanya bisa berdoa kepadaMu, aku juga minta agar dia tak lagi merasakan pusing saat dia kehujanan, kuatkan tubuhnya agar dia selalu sehat dalam menjalani segudang aktifitas dan tugasnya, berikan dia imunitas yang tinggi karna dia sering kecapekan jika terlalu banyak kegiatan, ingatkan dia Ya Allah untuk selalu makan tepat pada waktunya agar dia tidak menderita maag, dan hilangkanlah penyakit masuk angin atau pusing saat dia terbangun dari tidurnya karna semalaman ia begadang mengerjakan tugas, dan jika dia sudah dapat berkendara kembali ingatkan dia untuk tidak berkendara seperti pembalap, ingatkan dia untuk selalu berhati-hati, tak lupa berikanlah dia mental yang kuat agar dia dapat menjalani segala cobaan dengan dewasa dan bijak, beri dia kemudahan saat dia di beri tugas dan di tengah-tengah dia menemukan kesulitan, beri dia kekasih yang memberikan cinta dan kasih sayangnya dengan tulus, mampu membahagiakannya, memanjakannya, memuliakannya.. Dan semoga nanti yang jadi kekasihnya mengerti betul penyakitnya dan tentang dirinya seperti aku merasakan sakitnya dan mengerti dirinya.

Kembali ke awal, aku hanya ingin dia bahagia. Cukup :)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Aku Tak Banyak Pinta"

Post a Comment